Selasa, 12 Mei 2015

Perawatan ibu nifas

Penanganan dan Perawatan Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) merupakan masa pembersihan rahim yang bermula saat partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu atau 40 hari setelah melahirkan. Perawatan masa nifas dimaksudkan untuk mengembalikan alat-alat kandungan dan alat genetelia pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan. Alat genetelia biasanya memerlukan waktu 3 bulan untuk bisa pulih kembali. 

Perawatan masa nifas sebenarnya dimulai sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi. Apabila didapati ada perlukaan pada jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan perawatan masa nifas:

PENANGANAN
Kebersihan Diri 
  • Jaga kebersihan seluruh tubuh
  • Bersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih   dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
  • Ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin.
  • Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, hindari menyentuh luka.


Istirahat 
  • Istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
  • Kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan
  • Tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
  • Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal : 
  1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi,
  2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
  3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
Latihan
   Latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu selain menguatkan otot perut dan panggul, juga dapat mengurangi rasa sakit pada punggung. Bentuk latihannya seperti :
  • Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada; tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali;
  • Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan Kegel) 
  • Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

Gizi 
Ibu menyusui harus:
  • Mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
  • Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
  • Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (minum setiap kali menyusui).
  • Pil zat besi diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
Menyusui
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih, dan siap untuk minum.

Tanda ASI cukup 
  • Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda.
  • Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan "berbiji."
  • Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik.
  • Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
  • Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui.
  • Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu.
  • Bayi bertambah berat badannya.

ASI tidak cukup
Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa lapar (atau setidaknya 10-12 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pascapersalinan. Jika bayi dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam, atau bayi diberi jenis makanan lain, atau payudara tidak dikosongkan dengan baik tiap kali menyusui, maka "pesan hormonal" yang diterima otak ibu adalah untuk "menghasilkan susu lebih sedikit".

Meningkatkan suplai ASI
Untuk bayi 
  • Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara.
  • Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah dan duduklah selama menyusui.
  • Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktif.
  • Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali selesai menyusui.
  • Tidurlah bersebelahan dengan bayi
Untuk ibu 
  • Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum.
  • Perhatikan posisi penempelan saat menyusui.
Perawatan payudara 
  • Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama putting susu.
  • Menggunakan bra yang menyokong payudara.
  • Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu  setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari putting susu yang tidak lecet.
  • Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
  • Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
  • Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan :  
  1. Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
  2. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau dengan arah "Z" menuju putting.
  3. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
  4. Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan tangan.
  5. Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
Sanggama 
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti (setelah masa nifas)  dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar